Jumat, 31 Oktober 2014

6 Wanita Part I

Sebuah cerita yang di ambil secara real yang menunjukan ketangguhan sang wanita untuk menjalani hidup ini

Sebut saja namanya nisa, nisa adalah seorang anak yang pandai di dalam hal apapun dan dia termasuk orang Berkecukupan, ayahnya bekerja sebagai Manager Marketing di Perusahaan motor ternama di Daerah Jakarta. Nisa adalah anak 1 dari 2 bersaudara, dia cantik  dan pintar makanya banyak Para lelaki yang tergila gila padanya, sampai suatu hari bencana di timpa oleh keluarganya, ayahnya nisa kecelakaan dan mengakibakan meninggal nya sang ayah, dia tidak meneriama akan takdir tersebut, karna ketika ayahnya akan pergi beliau tidak membuat respon yang berbeda,, beliau hanya mengucapkan satu kaliamat untuk nisa di saat sebelum terjadinya kecelakaan, Nisa ayah harap nisa bisa menjadi seseorang yang bisa di andalkan kelak nanti dan teruslah semangat untuk menunut ilmu, ayah bangga sama Nisa. Itu kata2 terakhir yang di ucapkan oleh beliau.

Hati nisa sangat terpukul dan sangat kacau  ketika dia mendengar bahwa ayahnya sudah tiada nisa pun terjatuh pingsan ketika mendengar kabar buruk itu, ketika 2 jam sudah berlalu terdengar suara sirine ambulance dari luar rumah dengan cepat nisa menuju pintu rumah untuk memastikan kembali bahwa itu hanya bunga tidur belaka,, tapi sapa yang sangka ternyata itu memang benar jasad sang ayah yang sudah terbungkus rapi oleh baju terkhirnya yaitu kain kafan yang menyelimuti tubuh ayahnya. Nisa pun tidak bisa menerimanya, sambil menangis menetetskan air mata dia sangat terpukul dan tidak tahu apa yang harus di lakukannya sampai - sampai dia pun tdak kuat untuk mengantar sang ayah kerumah terakhirnya yaitu liang lahat.

Cobaan keluarganya tidak sampai disini saja, keluarga nisa sudah di vonis akan jatuh miskin di karenakan sang ayah yang sudah tiada tidak memberikan Fasilitas yang cukup untuk anak nya,, mengapa begitu ??? karna di saat beliau masih hidup beliau belum sempat membelikan rumah  dan fasilitas fasilitas  yang lain untuk keluarga, karna rumah yang di tempati beserta fasilitas fasilitasnya adalah investaris milik perusahaan, sudah jatuh tertimpa tangga, Akhirnya keluarga nisa pindah dari rumah tersebut keluarga nisa hanya bisa membawa baju yang di kenakan nisa dan keluarganya beserta 7 potong pakaian yang boleh di ambil oleh keluarganya .

Nisa tidak pernah habis pikir kenapa ayahnya belum sempat mebuat tempat berteduh di akhir kelak nanti, nisa tidak bisa menerima perlakuan beliau dan nisa hanya bisa berdoa kepada Tuhan dan bekata Tuhan belum puaskah engkau memberikan cobaan kepada keluarga ku ???, dengan setengah lapang dada dia menerima itu semua, sampai akhirnya dia pun tetap tidak bisa menerima itu semua tapi yang anehnya walaupun dia tidak bisa menerima kemiskinan yang di terima keluarganya dia malah bersemangat untuk berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, kehidupan dia sehari hari sekarang adalah buakan wanita cantik yang hanya belajar saja, melainkan wanita cantik yang juga bekerja sebagai guru less di sekitar rumanya walaupun dengan honor yang kecil tetapi dia bisa menerimanya, itu semua demi membuat dapur mengeluarkan asapnya dan demi membayar sekolah dia dan adik nya bahkan sampai keperguruan tinggi, dan akhirnya dia pun tidak lagi menyalahkan beliau yang sudah tiada.

Di saat di perguruan tinggi pun dia mempunyai banyak sahabat sebut saja nama mereka Putri, Nabila, Dewi, Fitri dan Icha. Ke liama sahabat nisa pun punya pengalaman yang pahit untuk menjalani hidup mereka, Ternyata Jawaban Tuhan di berikakan kepadaku di saat aku ada di perguruan tinggi karna yang aku pikir itu Tuhan tidak adil ternyata salah, knapa ??? karna masih banyak seseorang yang kurang mendapatkan kelayakan untuk hidup di bumi ini, sebut saja namanya Putri.

Putri adalah anak semata wayang yang di besarkan tanpa kasih sayang Ibundanya, sebelum dia menceritakan kesedihannya selama ini kepada ku, dia bertanaya, Nis gmana sih enakanya mempunyai Ibunda yang bisa menyayangi kita, ko kamu ngomong nya gthu ??? ya aku pengen tau aja,,memangnya kanapa ?? karena selama aku hidup dengan kekayaan yang di punya oleh ayah ku, aku gak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu,, maaf  put aku gak tau,, maaf ya , gak apa - apa ko nis,, gini nis aku tuh pengen banget rasanya di peluk sama Ibu dan ku pengen banget rasanya di  sayangi oleh ibu,, aku dari lahir belum pernah melihat ibu ku dengan nyata, aku hanya bisa melihat ibuku dari fotonya saja apalagi untuk di gendong ataupun di timang,, seandainya Tuhan memberikan aku ijin untuk meminta, aku ingin banget meminta sesuatu sama Tuhan, memangnya kamu mau minta apa sama Tuhan Put??? Apabila aku di kasih kesempatan untuk memilih kekayaan atau kasih sayang ibu. aku akan memilih kasih sayang ibu,, buat apa kekayaan tetapi kita tidak memiliki seseorang yang menyayangi kita apa lagi seseorang yang sangat berharga dalam hidup kita,, terlintas di benakku ada sebuah kalimat yang membuat ku terdiam tanpa kata dan itulah yang membuat ku tersadar lagi dari keterpurukanku,, kembali ke topic awal Putri bercerita tentang hidupnya,, tapi itu semua memang sudah menjadi takdir untuk ku tidak mempunyai Ibu dan kasih sayang Ibu.

Tetapi di saat umurku berusia 17 tahun ayah ku memberikan kado special untuku, bukan mobil atau barang mewah lainnya, yaitu sebuah ucapan selamat ulang tahun yang selalu berbekas di hati ku,, selamat ulang tahun yang ke 17 anak ku putri mungkin selama ini ayah tidak pernah bisa membahagiakan kamu karna ayah tahu bukanlah kekayaan yang akan membuatmu bahagaia  melainkan merasakan pelukan ibu dan kasih sayang seorang ibu,, tapi ayah akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu, ayah janji ayah akan menjadi ayah sekaligus ibu untuk mu,, ayah akan selalu ada untukmu walaupun usaha ayah belum semaksimal mungkin, setelah membaca kartu ucapan yang tertempel di kue ulang Tahun yang bertuliskan SELAMAT ULANG TAHUN MATAHARIKU, mata ku mulai berkaca kaca dan menghiasi suasana malam menjadi lebih hidup,, dan di saat itu aku baru menyadari betapa besaranya pengorbanan sang ayah untuk diriku.


To Be Continued